Selasa, 15 November 2011

Spammer Berlindung di Penyingkat URL

Jakarta - Penyebar email sampah (spammer) semakin lihai menjalankan aksinya. Hal ini setelah kian derasnya pemanfaatan layanan penyingkat URL sebagai tameng perlindungan spammer.
Akibatnya, penggunaan link yang sudah disingkat membuat penangkal anti-spam tradisional sulit untuk memblokir pesan berdasarkan sidik jari URL.

Symantec Intelligence melaporkan bahwa awal tahun ini para spammer telah membuat layanan penyingkat URL milik mereka sendiri agar bisa lebih menyembunyikan situs-situs spam mereka dan membuatnya sulit untuk diblokir.

Analisa sepanjang bulan Oktober 2011 pun diindikasikan bahwa gang spam dengan paling tidak 80 situs penyingkat URL telah beroperasi, yang semuanya menggunakan pola penamaan yang sama dan menggunakan domain level atas .info.

Namun, tidak seperti situs-situs penyingkat URL yang terungkap awal tahun ini, situs-situs tersebut adalah situs-situs penyingkat URL umum yang bekerja dengan baik.

"Spammer menggunakan skrip penyingkat URL open source gratis untuk mengoperasikan situs-situs tersebut. Setelah membuat banyak URL pendek, spammer kemudian mengirim spam mereka termasuk URL-URL tersebut," jelas Paul Wood, Senior Intelligence Analyst Symantec Cloud.

"Spammer menggunakan subjek yang menarik perhatian, seperti 'It's a long time since I saw you last!', 'It's a good thing you came' dan seterusnya. Ini adalah taktik rekayasa sosial umum dan didesain untuk membangkitkan rasa ingin tahu, terutama untuk mereka yang memiliki rasa aman semu mengenai keamanan dari tautan yang disingkat," lanjutnya.

Spammer mungkin saja membuat situs-situs penyingkat URL mereka sendiri karena situs-situs penyingkat resmi, yang telah lama disalahgunakan, telah meningkatkan kemampuan deteksi spam mereka dan URL berbahaya lainnya.

"Tidak diketahui mengapa situs-situs tersebut adalah situs umum. Mungkin dikarenakan spammer malas atau berusaha untuk membuat situs tersebut terlihat lebih resmi," tambah Wood, dalam keterangannya yang dikutip detikINET, Selasa (15/11/2011).

Selama bulan Oktober, Symantec Intelligence juga menemukan bahwa SMS dialer dengan tarif premium mengincar pengguna di Eropa Timur. Aplikasi dialer berusaha untuk menampilkan dirinya seperti aplikasi resmi dengan meniru merek dari aplikasi VoIP/pesan yang sudah dikenal.

"Dialer SMS premium mulai sering muncul pada lanskap ancaman mobile, terutama di Eropa Timur. Tidak mengagetkan jika para pembuat aplikasi yang bertanggung jawab untuk menggunakan sumber pendapatan yang menguntungkan ini terlihat terus meningkatkan taktik mereka dan pindah ke platform yang lebih baru," kata Wood.


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More